
MARY-CHAN
sc : Rico Amanda
Aku pernah mengalami sesuatu yang mengerikan semasa SMP dulu. Aku tidak pernah menduga kenapa aku sampai mendapatkan pengalaman yang hingga saat ini masih membekas di dalam pikiranku. Aku akan menceritakan pengalaman yang pertama dan terakhirku saat bertemu dengan arwah anak perempuan yang bernama Mary-chan di toilet gedung sekolah lamaku, di SMP HIRIGAHAYA.
Meskipun gedung lama yang sudah ditinggalkan, fasilitas seperti listrik dan air masih dapat digunakan jadi siswa dan guru memanfaatkan kondisi tersebut untuk membuang hajat.
Kau tahu? dari awal aku mendapatkan firasat bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi disana, jadi aku mencoba menahan diri untuk tidak menggunakan toilet tersebut.
Namun sepertinya kondisi tidak mengizinkan aku untuk menahan nya kali ini. Aku benar-benar ingin buang air kecil dan aku terpaksa menggunakan toilet di dalam gedung sekolah lama tersebut. Dengan ditemani oleh Kaya, teman sekelasku, mencoba memasuki gedung sekolah lama tersebut. awalnya Kaya menolak namun karena dia merasa sangat kasihan melihat kondisiku, dia terpaksa menerima ajakanku untuk pergi bersama-sama.
Kami berjalan dengan hati-hati di lorong utama gedung tua tersebut. Meskipun di siang hari, di dalam terasa sangat berbeda, tidak banyak cahaya yang masuk ke dalam gedung itu karena dipenuhi dengan papan kayu yang menutupi jendela sekolah tersebut.Tidak berapa lama kemudian kami sampai di tujuan kami, toilet perempuan di lantai 3. Suasana di dalam sangat berbeda dari di lorong tadi. Aku memeriksa sebagian pintu dan mengecek apakah masih dapat digunakan. Dari 4 pintu, hanya 3 yang terbuka. Dan dari ketiga pintu yang terbuka itu, hanya 1 yang dapat digunakan.
“Kaya-chan, kau tunggu di luar ya?” kataku sembari memasuki toilet yang masih bisa digunakan itu. Kaya terlihat memeriksa saklar dan menghidupkan lampu toilet sebut, lalu dia berkata “cepat ya, aku mau pakai juga…” kata Kaya seadanya.
“ya”, aku langsung memasuki toilet tersebut dan melakukan apa yang harus aku lakukan disana.
Di dalam terasa sangat bau dan lembab, aku harus menahannya sampai urusanku selesai di dalam toilet tersebut. Setiap beberapa menit sekali, aku menanyakan apakah Kaya masih menunggu atau tidak. Aku tahu itu pasti membuatnya kesal, tapi mau apa lagi? Aku ketakutan sekali saat itu.
Setelah beberapa menit aku di dalam toilet, aku mendengar pintu di sebelahku seperti ada yang membuka. Namun yang anehnya, aku mendengar suara yang terbuka, tapi aku tidak mendengar sedikitpun menandakan bahwa pintu itu tertutup.
Dan yang lebih penting lagi, kenapa pintu yang di sebelah yang terkunci tiba-tiba terdengar suara seperti terbuka? Aku mulai merasakan aura mistis, dari balik sekat , aku mendengar suara tangisan yang membuatku sangat ketakutan. Aku mencoba mengabaikannya, aku mulai berpikir bahwa memang ada seseorang yang menggunakan toilet tersebut.
-byurrrrrr
Aku mendengar suara pembuangan dari kloset otomatis tersebut, dan itu menguatkan dugaanku bahwa memang ada yang sedang menggunakannya. Setelah aku merasa sudah selesai, aku segera keluar dari dalam dan menjumpai Kaya.
“maaf lama ya? Kaya-chan , kau bisa pakai sekarang…” kataku kepada Kaya yang sedang berdandan seadanya di cermin yang agak buram.
“umm…” kata Kaya sembari mempercepat riasan dan segera berbalik.
“Asu----“, ekspresi wajahnya mendadak berubah. Wajahnya memucat. Lalu dia membenarkan kacamatanya yang berembun dan melihat lagi apa yang membuatnya terkejut.
“ada apa?” tanyaku karena penasaran. “eh? Ti-tidak , mungkin Cuma perasaanku saja karena mengira bahwa ada orang di dalam toilet yang kau gunakan tadi…” kata Kaya sembari berusaha tersenyum. “jangan membuatku kaget ah!” kataku dengan kesal. Kaya terlihat tersenyum lalu dia berkata “oh ya, Asuka-chan, tunggu aku ya,,,”
“Umm, nikmati waktumu” kataku sembari membalas senyumannya.
Beberapa saat kemudian Kaya keluar dengan ekspresi yang lega di wajahnya. Aku segera memberikan sapu tanganku untuk membasuh tangannya yang basah.
“Oh ya, orang yang menggunakan toilet di ujung itu kok belum keluar juga ya?” kataku sembari melihat pintu yang ada di sebelah yang kami gunakan barusan.
“Eh? Siapa? Bukannya Cuma kita berdua saja disini, iyakan?” tanya Kaya dengan terheran-heran.
“Apa…? Tapi aku kira—“
-DREEEEK
Pintu toilet yang ada di ujung terbuka dengan sendirinya. Kami berdua tersentak kaget dan melihat apa yang sebenarnya terjadi. Kami mencoba mendekati pintu yang sedikit terbuka tersebut. jantung kami berdetak dengan kencangnya saa membuka perlahan pintu tersebut. Namun saat kami memeriksanya, tidak ada siapapun di dalam sana. Hanya sebuah boneka yang kusam duduk di atas penutup toilet.
“Boneka?” gumamku sembari mencoba mengambil boneka itu. Tapi di saat aku mau mengambilnya, lampu mendadak padam, dan boneka tadi menghilang dalam sekejap saja.
“Asuka-chan, ayo kita pergi dari sini…” kata Kaya sembari menarik tanganku dengan kuat. Saat itu, aku belum menyadari bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi di sekolah kami.
-!!-
Di dalam kelas, Kaya menceritakan apa yang membuatnya ketakutan seperti tadi. Kaya-chan berkata “dengar Asuka-chan, jangan pernah mendekati gedung tua itu terutama toilet tadi…, karena aku pikir bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi…”
“apanya?” kataku dengan penasaran.“Boneka yang barusan kau lihat tadi adalah Boneka Mary…, dan Mary akan terus menghantuimu hingga beberapa hari ke depan” kata Kaya dengan serius. “Mary? Maksudmu boneka yang terkenal itu?” kataku.
Setelah mendengar penjelasan barusan, aku merasa sangat ketakutan dan tidak memasuki gedung itu lagi. Beberapa hari kemudian aku mulai melupakan kejadian yang beberapa minggu yang lalu, dan aku bersyukur bahwa toilet gedung baru dapat kembali digunakan. Namun, apa yang aku takuti akhirnya terjadi padaku. Pada saat jam istirahat dimulai, aku menggunakan toilet seperti biasanya. Tapi aku merasakan ada sesuatu yang sedang mengawasi di dalam sana.
-BRAG
Aku mendengar suara hentakan keras dari balik pintu ujung tersebut. Aku mencoba mengabaikan suara yang barusan tadi, tapi untuk kedua kalinya, suara hentakan dari dalam pintu menjadi sangat keras. Dengan hati-hati aku mencoba mendekati pintu itu. Tiba-tiba lampu padam, dan di saat yang bersamaan, aku melihat pintu toilet tersebut terbuka dengan sendirinya.
-HI HI HI HI , HA HA HA HA
Aku mendengar suara tawa anak kecil dari balik pintu tadi. “Kenapa ada anak kecil di dalam sekolah ini?” gumamku sembari mencoba mendekati pintu yang terbuka tadi. Seperti dugaanku, di dalam kosong. Tidak ada pertanda ada seseorang di dalam sana. Aku langsung membuang pikiranku yang tidak-tidak dan menutupnya langsung.
-HI HI HI HI , HA HA HA HA
Lagi, aku mendengar suara anak kecil. Aku langsung membuka pintu yang barusan aku tutup tadi. Kali ini aku menemukan sesuatu yang aneh, aku melihat sepasang kaki dari balik kegelapan tersebut. Aku langsung menutup pintu dan mengatur napasku karena tidak beraturan.
“Apa yang barusan tadi? kaki? Tapi kaki siapa?” gumamku. Aku memberanikan diri untuk melihatnya sekali lagi dan berharap yang barusan hanya khayalanku saja. Kali ini, aku tidak melihat sepasang kaki melainkan tubuh seorang anak perempuan dari balik kegelapan.
Pakaian yang digunakan sama dengan boneka yang bernama Mary di gedung sekolah lama.Dan lagi, aku menutup pintu tersebut. Sebelum aku membuka pintu itu lagi, aku memikirkan apa yang berikutnya akan terjadi. Aku mengatur napas-ku dan langsung membuka pintu itu.
Dan…
Seperti dugaanku, aku melihat wajah anak perempuan berwajah pucat berambut panjang sedang menatap tajam kepadaku. Kakiku mendadak menjadi lemas, dan aku tidak bisa berkata apapun. Aku langsung menutup pintu tersebut. Tapi aku merasakan ada yang menahanku untuk menutupnya. Aku terkejut melihat ada tangan anak kecil sedang menahan dari celah pintu tersebut.
-KYAAAAAAA
Aku merangkak untuk mencoba pergi dari sana. Aku terus merangkak ke keluar toilet dengan susah payah sembari berteriak meminta tolong.
-DREEEEEEK
Aku mendengar suara pintu itu terbuka dan aku merasakan ada seseorang yang sedang di belakangku. Aku tidak mau melihat atau apapun karena dalam pikiranku hanya satu! Keluar dari sana dan meminta pertolongan. Tiba-tiba aku merasakan ada yang sedang memegang kakiku. Tangan yang dingin sedang mencekram dengan sangat kuat. Aku tidak bergerak sedikitpun. Aku mencoba melihat apa yang sedang menahanku.
Kau tahu? ini adalah penyebabnya aku tidak mau pergi ke toilet sendirian hingga saat ini. Ya, aku melihat sosok sedang telungkup dengan leher yang sudah patah. Mata-lnya putih dan lidahnya terjulur. Lalu makhluk itu berkata “main yuuk…. Kakak……”.
-KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
Setelah itu aku tidak mengingat apapun. Yang aku ingat adalah saat aku berbaring di UKS dan melihat Kaya sedang mengawasiku.
No comments:
Post a Comment